Menyikapi Kejahatan Virtual

19.58

Jumat, 11 Juni 2010
Menyikapi Kejahatan Virtual
Oleh: DANIEL HERMAWAN
AKHIR-AKHIR ini, ramai diberitakan di berbagai media kasus video mesum yang dilakukan vokalis band Peterpan, Nazriel Irham atau Ariel dan presenter Luna Maya. Beredarnya video mesum yang menampilkan hubungan intim Ariel dan Luna di situs jejaring sosial Facebook ini membuat citra dunia artis Indonesia semakin tercoreng. Menyusul kasus video mesum Ariel dan Cut Tari di Youtube pada Selasa, 8 Juni 2010, yang memperkeruh karier Ariel dan Cut Tari selaku presenter acara "Insert".

Video yang menampilkan adegan ranjang berdurasi enam dan delapan menit ini mengundang kecaman dari berbagai lapisan masyarakat. Wali Kota Makassar H. Ilham Arief Sirajuddin berencana memboikot Ariel jika terbukti sebagai pelaku video mesum yang beredar di kalangan masyarakat. Di samping itu, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol. Ito Sumardi mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan menjerat pelaku dengan UU Pornografi dan UU ITE.

Ironisnya, video mesum yang menyebar lewat situs jejaring sosial ini dengan cepat menyebar di seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah mengunduh file video adegan intim itu dan menyebarkannya melalui ponsel. Video mesum ini juga sudah tersebar hingga kalangan pelajar. Tak pelak, pihak sekolah mengadakan razia untuk meninjau penyebaran video mesum yang dilakukan orang yang mirip kalangan artis tersebut.

Pengamat teknologi informatika Ruby Z. Alamsyah mengatakan, video mesum yang disebarkan pelaku melalui Facebook ini asli dan bukan rekayasa. Video Ariel dan Luna yang awalnya direkam dengan ponsel, kini semakin jelas resolusinya dalam video Ariel dan Cut Tari. Hal ini mengindikasikan adanya niat pelaku untuk menjatuhkan citra ketiga artis yang sedang naik daun tersebut.

Kita patut prihatin dengan kasus video mesum yang menimpa artis-artis ternama Indonesia ini. Mereka telah mencoreng dunia hiburan Indonesia dan mengindikasikan adanya praktik seks bebas di kalangan artis. Kita juga patut menyayangkan jika muncul sebutan Ariel Peterporn yang menjadi topik perbincangan hangat di situs Twitter, mengalahkan popularitas artis-artis Hollywood. Dengan adanya kasus ini, citra Indonesia di mata dunia semakin menurun, ditambah dengan adanya kasus mafia pajak yang tak kunjung tuntas.

Saya rasa kejahatan virtual di dunia maya semakin merebak dewasa ini. Mulai dari kasus penculikan, pembunuhan hingga penyebaran video mesum melalui situs jejaring sosial. Tak dapat dimungkiri ada pihak-pihak yang memanfaatkan media jejaring sosial untuk melakukan aksi kriminalnya. Dalam hal ini, kita harus bijak dalam menyikapi segala bentuk berita, ajakan atau file yang dapat menurunkan moralitas bangsa kita.

Sebagai masyarakat, kita harus pandai dalam menyikapi kejahatan virtual ini. Saya prihatin melihat banyak orang yang dengan senang mengunduh file video mesum yang beredar. Sebagai warga Indonesia yang bermoral, tugas kita adalah melaporkan dan mengingatkan masyarakat untuk tidak menonton adegan panas tersebut. Respons pengelola situs Youtube yang lambat juga membuat banyak masyarakat sudah memiliki soft file video mesum tersebut.

Kejahatan virtual memang tidak lagi dapat dibendung di era globalisasi ini. Besar kecilnya pengaruh kejahatan virtual ini bergantung dari diri kita masing-masing. Apakah kita mau meresponsnya dengan bijaksana atau menerima langsung tanpa memikirkan risikonya? Saya rasa penyebaran video sepanas apa pun jika diikuti dengan moralitas yang baik, tentu tidak menjadi hal yang besar. Masyarakat Indonesia harus belajar mengolah apa yang baik dan tidak baik, untuk diambil dari dunia maya. (Penulis, pelajar kelas XI-A IPA, SMAK 1 BPK Penabur Bandung)**


Sumber : http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20100611091742&idkolom=opinipendidikan

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

#GenerasiHarapanBangsa

#GenerasiHarapanBangsa