Menelusuri Puing-Puing Historik Serambi Mekah

09.36

Wisata sejarah Aceh boleh dikatakan sangat beragam dan memiliki nilai historis yang tinggi. Hal ini dapat kita temukan dalam Mesjid Raya Baiturrahman. Mesjid yang menjadi saksi bisu sejarah Aceh ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yakni pada tahun 1607-1636. Mesjid yang menjadi pusat pendidikan agama di Indonesia ini merupakan simbol religius, keberanian, dan nasionalisme rakyat Aceh.

Pada masa penjajahan Belanda, mesjid ini menjadi markas pertahanan rakyat Aceh.
Dengan luas 4.760 m2, mesjid ini mampu menampung 9.000 jemaat. Dengan arsitektur yang megah, yakni terdiri dari tujuh kubah, empat menara, dan satu menara induk, serta ruangan yang berlantai marmer buatan Italia, Mesjid Baiturrahman menjadi salah satu mesjid terindah di Indonesia. Keunikan lain dari mesjid ini adalah menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri kokoh sesudah tsunami Aceh terjadi.

Kita juga bisa berkunjung ke Makam Sultan Iskandar Muda. Sultan yang berhasil membawa Kerajaan Aceh Darussalam ke puncak kejayaannya ini memerintah dalam kurun waktu 29 tahun. Ia juga menempatkan Kerajaan Aceh Darussalam sebagai kerajaan kelima terbesar di dunia pada abad ke-16. Beliau adalah pemimpin yang adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Maka tak heran muncul ungkapan "Adat bak Po Temeuruhoom, Hukom bak Syiah Kuala" yang berarti “Adat dipelihara Sulatan Iskandar Muda, sedang pelaksanaan hukum atau agama di bawah pertimbangan Syiah Kuala”.

Wisata sejarah lainnya yang dapat kita kunjungi adalah Gunongan. Gunongan merupakan simbol dan kekuatan cinta Sultan Iskandar Muda kepada Permaisurinya yang cantik jelita, Putri Phang (Putroe Phang) yang berasal dari Pahang, Malaysia. Bangunan ini terletak di Jalan Teuku Umar berhadapan dengan lokasi perkuburan serdadu Belanda (Kherkoff). Gunongan didirikan pada masa Pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) pada abad ke-17 dengan arsitektur bersegi enam, berbentuk seperti bunga, dan bertingkat tiga dengan tingkat utamanya adalah sebuah mahkota tiang yang berdiri tegak.

Ada juga Pintu Khop yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pintu Khop merupakan pintu penghubung antara istana dan Taman Putroe Phang. Tempat ini juga merupakan tempat istirahat Putri Phang setelah lelah berenang. Kita juga bisa berkunjung ke Kherkoff. Kata Kherkoff berasal dari Bahasa Belanda yang berarti kuburan. Keunikan Kherkoff adalah Peutjoet atau asal kata dari Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda dihukum oleh ayahnya sendiri (Sultan Iskandar Muda) karena melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah tengah perkuburan ini.

Kita juga bisa berkunjung ke Makam Syiah Kuala. Beliau adalah seorang ulama Nusantara terkemuka yang bernama Tengku Abdur Rauf As Singkili di Abad XVI, yang terkenal baik di bidang ilmu hukum maupun keagamaan. Ada juga Makam Kandang XII yang menjadi tempat pemakaman Sultan Aceh. Sultan Aceh yang dimakamkan, antara lain Sultan Ali Mughayat Syah yang memerintah antara tahun 1514-1530. Beliau berhasil mengusir Portugis di Selat Malaka yang hendak menyerang wilayah kekuasaan Aceh, Kerajaan Aru (Sumatera Timur), Pasai, Pedir dan Daya, hingga ke Barus (Pancur), Tapanuli Tengah.


Terakhir, kita bisa menyaksikan monumen Pesawat Seulawah RI 001 yang menjadi cikal bakal penerbangan Garuda Indonesia. Pesawat Seulawah yang dikenal RI-1 dan RI-2 ini merupakan bukti nyata dukungan yang diberikan masyarakat Aceh dalam proses perjalanan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pesawat Seulawah dibeli dengan harga US$ 120.000 dengan kurs pada saat itu atau kira kira 25Kg emas. Untuk mengenang jasa masyarakat Aceh tersebut, maka dibuat replika Pesawat Seulawah yang berada di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Wisata sejarah ini akan membawa kita menelusuri ruang-ruang sejarah Aceh yang sangat menarik untuk dieksplorasi.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

#GenerasiHarapanBangsa

#GenerasiHarapanBangsa